Cerita
Menarik Tentang Paku
Suatu ketika ada seorang anak laki-laki yang mempunyai sifat
pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan pemarahnya, Ibunya memberikan sekantong paku
dan mengatakan pada anak itu untuk
memakukan sebuah paku di pagar belakang rumah setiap kali dia marah.
memakukan sebuah paku di pagar belakang rumah setiap kali dia marah.
Hari
pertama anak itu telah memakukan 48 buah paku ke pagar… Lalu secara
bertahap jumlah itu mulai berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah
menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar rumah.
Akhirnya
tibalah waktu dimana anak itu merasa
sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada Ibunya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.
sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada Ibunya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.
Hari-hari
berlalu, dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu Ibunya bahwa semua paku
telah tercabut olehnya. Lalu sang ibu menuntun anaknya ke pagar. “Hmm, kamu
telah berhasil dengan baik anakku, tapi lihatlah lubang-lubang dipagar ini.
Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya.” Sang ibu terdiam sejenak, lalu kembali melanjutkan kata-katanya,
“Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahanmu, kata-katamu telah
meninggalkan bekas seperti lubang ini…di hati orang lain.”
“Kamu
dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu…Tetapi tidak
peduli berapa kali kamu meminta maaf, luka tusukan itu akan tetap selalu
ada…dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka pada fisik
kita”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar